Nissan

https://www.nissan.co.id/ucl-jagonulis.html

Kamis, 19 Maret 2015

Bayiku Harus Di Operasi Hernia



Pada hari kamis tanggal 5 Juli 2007, selepas kerja sekitar jam 19, saya masih bermain-main dengan anak saya yang berumur 10 bulan. Dia biasanya tidur selepas adzan isya setelah dikasih ASI sama bundanya.

 
Tapi hari itu anak saya gelisah dan tidak bisa tidur, badannya terus saja berguling-guling sambil sesekali berteriak, setelah 15 menit kemudian dia menangis cukup keras, saya dan istri terkaget-kaget, tidak biasanya anak saya seperti ini. Kayaknya kesakitan banget. Akhirnya saya buka celana dan pampers nya, dan benar saja hernianya turun, sedih, bingung, kaget, semua bercampur jadi satu. Saya dan istri bingung apa yang harus dilakukan. Akhirnya saya segera berinisitaif berangkat ke dokter sebelah yang berpraktek tidak jauh dari rumah kontrakan kami di jl nanas, utan kayu.


Setelah meminta kpd pasien lain untuk memohon agar kami menyela dahulu, akhirnya anak kami pun dicek sama dokter masfar, dan begitu dokter masfar melihat hernia anak saya kontan beliau bilang " Mas ini harus segera dibawa ke UGD, cepat dioperasi", "bawa saja
ke Cipto disana biayanya gak terlalu mahal".

 
Mungkin dokter itu tau kalo kami bukan anak probo sutejo atau cucu dari link cendana, jadi beliau merekomendasikan kami untuk ke Cipto, karena memang saya pun hanya punya askes sosial sebagai fasilitas dari negara untuk pelayanan kesehatan bagi kami para PNS.

 
Akhirnya tanpa berpikr panjang kami pun berangkat ke Cipto dengan memakai taxi express yang tarif lama kami pun sampai di UGD Cipto.

Begitu sampai saya langsung tanya ke informasi mengenai penyakit hernia anak saya dan harus diarahkan kemana, Dokter di informasi menyuruh kami ke UGD Bedah, kami pun segera membawa anak kami ke sana, dan disana langsung dicek oleh seorang dokter muda dan satu orang dokter co-ass, tapi begitu diliat hernia anak saya memang waktu pas lagi tidak turun maksimal, jadi tidak keliatan besar.. lalu saya jelaskan bahwa kalo nangis hernianya akan turun lagi dan membesar, tapi dokter muda tsb menjelaskan bahwa ini blm terlalu emergency, lebih baik dibawa ke poliklinik anak saja besok pagi.


 
Lalu saya pun berdebat, kalo seandainya entar malam anak saya nangis lagi kemudian hernianya turun lagi, gimana dok? dokter itu menjawab "ya bawa lagi aja kesini" Subhanalah, Untung aja waktu itu saya masih bisa nahan emosi, dan istri saya selalu mengingatkan untuk sabar...sabar dan sabar.

 
Akhirnya saya kontak coba dokter Gini, dokter umum yang bekerja dipoliklinik tempat saya kerja, dan beliau pun merekomendasikan saya untuk membawa anak saya ke Cipto, tapi waktu itu saya gak bilang kalo saya di tolak di cipto.

Akhirnya kami memutuskan untuk ke RS Islam jakarta, dicempaka putih.
Kurang lebih 20 menit perjalanan, kami sampai juga di RS Islam Jakarta, di sana UGD nya gak terlalu sibuk seperti di cipto, kebetulan hanya kami saja pasien yg ada di UGD RSIJ tsb, akhirnya dokter jaga waktu itu langsung memeriksa anak saya, dan setelah dicek dia langsung memberikan rekomendasi untuk operasi. Lalu saya dianjurkan untuk ke bagian rawat inap untuk mengurus kamar buat anak saya.




 

Alhamdulilah saya pun dapat kamar badar 6 kelas II yg hargaya sesuai budget PNS Rp.210rb permalam, saya bilang juga ke bagian administrasi bahwa saya akan memakai askes sosial, petugas itu kemudian bilang "nanti kami akan memberi bapak surat keterangan, yang selanjutnya bapak urus di loket askes besok pagi" waktu itu jam sudah menunjukan pukul 23.30 WIB.

 
Akhirnya anak saya langsung diinfus, dan dibawa ke kamar badar 6, yang isi pasienya dua orang.

Besok paginya jam 7.00 anak saya diperiksa oleh dokter spesialis anak (Dr. Prastowo) mengenai kondisi kesehatan sebelum operasi, dia cek semuanya, dan akhirnya beliau memberikan info bahwa anak saya siap untuk dioperasi tp harus menunggu kepastian dari Dr. bedah anak (Dr. Amir).

kebetulan Dr amir baru datang agak siang, dicek lalu beliau bilang "mas operasinya besok aja yah, karena sekarang saya akan mengoperasi 3 orang", "anak bapak masih belum terlalu emergency, besok aja saya operasi, biar saya pu lebih konsen".


Lalu saya bilang ke Dr Amir, kalo emang itu yang terbaik kami ikut saran dokter.

 
Akhirnya sabtu pagi, kami dapat info dari suster bahwa operasi akan dimulai pukul 14, jadi anak harus puasa dari jam 10 :(


Inilah masa yang paling sulit, anak saya yang berumur 10 bulan disuruh puasa, mungkin teman-teman bisa bayangkan bagaimana rasa sulit dan getirnya melewati masa itu, akhirnya kami pun melewatkan masa 4 jam itu dengan menggendong anak kami dg menggunakan kursi roda pasien dan kami terus berkeliling RSIJ sampai menjelang pukul 14, biar anak saya kuat nahan puasanya.

 
Pukul 13.45 anak saya dibawa ke ruang operasi, istri saya mulai nangis, saya pun gak kuat, anak saya nangis dan pintu ruang operasi pun ditutup. Itulah masa tersulit, kamu menunggu selama 45 menit, sampai akhirnnya seorang perawat memanggil "orang tua dari HANIF MUHAMMAD AQEEL!

 
Nama anak kami dipanggil, dan anak kami sudah sadar dari proses bius dan mulai menangis, istri saya langsung menggendongnya. selama 15 menit anak kami pun dibawa lagi ke kamar, setelah sebelumnya kami dingatkan Dr. Amir agar memberi minum anak saya setelah dia benar-benar sadar, ................................ pukul 17.30 baru kamu kasih satu sendok air, setelah itu sedikit ASI.

 
Saya dan istri mulai sedikt bisa tersenyum, Alhamdulilah ya Alloh, Engkau masih memberikan kebahagian kepada kami .


Terima kasih teman-teman atas Doanya. Alhamdulilah anak saya sekarang sudah dirumah!

 
Mudah-mudahan cerita ini bermanfaat bagi kita semua, Amin!

=======================================================================

Saat ini anak kami Hanif Muhammad Aqeel sudah duduk di bangku SD kelas 1, usianya sudah hampir 7 tahun dan sudah cukup pintar dan sudah mempunyai cita-cita menjadi polisi atau pemain bola seperti cristiano ronaldo pemain favoritnya.

Foto diatas adalah foto anak kami aqeel ketika balita dan masa sekarang setelah masuk SD dg berseragam pramuka.

Semoga cerita diatas menginspirasi kita untuk selalu senantiasa bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh  Alloh SWT.


 

1 komentar:

yunda mengatakan...

Assalamualaikum,
ceritanya sungguh menginspirasi.
saya ingin bertanya, kebetulan putra saya 2 bulan 15 hari terkena hernia di alat kelamin nya. saya takut sekali kalau ia harus operasi.
kalau boleh tahu apa Dr. Amir ini adalah Dr. Amir Thayeb? saya dirujuk ke dokter tersebut, tapi masih takut kalau ada kemungkinan si baby harus dioperasi di usia yg sekecil itu.
terima kasih.