Nissan

https://www.nissan.co.id/ucl-jagonulis.html

Sabtu, 21 Juli 2018

Menakar Janji Tn. M

Terlampir opini yang dimuat di website PPI IIUM. 
Tema ini menyesuaikan dengan kondisi politik saat itu di Malaysia pasca dilantiknya Mahatir Mohamad sebagai Perdana Menteri Malaysia. 
Berikut link webstite PPI IIUM >>> https://ppi-iium.org/?p=1287




Mahatir Mohamad
Menakar Janji Tn. M
Oleh
Hani Adhani

Proses pelaksanaan Pemilihan Umum ke-14 di Malaysia telah berjalan dengan baik dengan kemenangan partai oposisi yang berhasil menumbangkan partai pemerintah yang telah memenangkan Pemilihan Umum selama lebih dari 60 tahun. Tentunya kemenangan partai oposisi ini menjadikan Malaysia seolah-olah berada dalam era baru demokratisasi oleh karena sebelumnya yang menjadi pemenang Pemilihan Umum selalu dari partai pemerintah, namun sekarang justru yang menjadi pemenang Pemilihan Umum adalah partai oposisi sehingga berhak untuk mengatur pemerintahan Malaysia selama lima tahun ke depan.

Kemenangan partai oposisi ini tentunya tidak bisa dilepaskan dari peran mantan perdana menteri yang juga dikenal sebagai Bapak Modernisasi Malaysia yaitu Mahatir Mohammad. Mahatir Mohammad akhirnya ‘rela turun gunung’ untuk kembali menata Negara Malaysia, meskipun dari segi usia beliau sudah terlampau tua untuk menduduki kursi perdana menteri, namun dari perspektif politik khususnya bagi partai oposisi, untuk bisa memenangankan Pemilihan Umum ke-14 dengan mengalahkan partai pemerintah, maka partai oposisi mau tidak mau memang harus merekrut dan menjadikan Mahatir Mohammad sebagai ‘corong’ untuk menggapai kemenangan.
Come back-nya Tn. M

Senin, 02 Juli 2018

Atmosfir Baru Hubungan Indonesia - Malaysia

Hani Adhani
Terlampir opini tentang hubungan Indonesia Malaysia yang dimuat di website Antara Kuala Lumpur. Opini dibuat pasca kedatangan PM Mahatir Mohmmad ke Indonesia untuk bertemu Presiden Joko Widodo.



Atmosfir Baru Hubungan Indonesia - Malaysia
Oleh
Hani Adhani *)

Kedatangan Perdana Menter Mahatir Mohamad ke Indonesia pada tanggal 28-29 Juni 2018 lalu jelas sangat penuh dengan makna. Bukan hanya karena sosok Mahatir yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia, namun lebih dari itu karena Mahatir Mohamad yang dalam kapasitasnya sebagai perdana menteri Malaysia yang baru saja terpilih menjadikan kunjungan ke Indonesia sebagai kunjungan kenegaraan pertama selepas dilantik pada tanggal 10 Mei lalu.
Kedatangan Mahatir pada tanggal 28 Juni kemarin memberikan sinyal positif akan pentingnya Indonesia di mata Malaysia. Meski dalam beberapa hal beberapa waktu lalu, masyarakat Indonesia dan Malaysia sempat bersitegang, namun permasalahan tersebut dapat segera diatasi sehingga konflik yang ada tidak berkepanjangan, dapat diredam dan tidak ada dendam.
Selain itu, masing-masing kepala negara baik Indonesia dan juga Malaysia sadar betul bahwa Indonesia dan Malaysia adalah layaknya seperti adik dan kakak serumpun yang apabila dilihat dari berbagai sudut memiliki banyak kesamaan satu dengan yang lain. Hal tersebut tentu akan menjadi “pelecut” bagi terciptanya hubungan baik yang harmonis antara Indonesia dan Malaysia.
Kunjungan kenegaraan Mahatir Mohamad sebagai perdana menteri Malaysia yang dilakukan tepat di 48 hari setelah pelantikannya memberikan semacam atmosfir baru bagi hubungan diplomatik Indonesia-Malaysia.  Mahatir yang dikenal sebagai Bapak Modernisasi Malaysia dan telah pernah menjabat perdana menteri di era tahun 80-90 an tentu sangat memahami arti penting Indonesia di mata Malaysia.
Isu Strategis Indonesia - Malaysia