Nissan

https://www.nissan.co.id/ucl-jagonulis.html

Kamis, 19 Maret 2015

Cerita tentang Ibu Tercinta


Sekitar pertengahan bulan oktober 2013, ibu saya mengalami musibah jatuh dari motor yang pada saat itu kebetulan bapak saya yang membawa motor matic mio.

Sewaktu akan turun dari motor tersebut jubah rok ibu saya secara tidak sengaja nyangkut di kick starter motor dan bapak saya karena menganggap bahwa ibu sudah turun langsung nge-gas motor tersebut dan oleh karena jubah rok ibu nyangkut di kick starter maka ibu saya jatuh serta terseret sehingga kaki kiri dan pergelangan tangan kiri ibu saya patah. 

Tulang pinggul belakang sebelah kiri patah sehingga tidak bisa jalan, begitu pun pergelangan tangan kiri juga patah. 

Awalnya ibu saya tidak mau dirawat di rumah sakit karena merasa kaki dan tangannya baik-baik saja, tetapi setelah beberapa jam baru lah beliau sadar bahwa kaki dan tangannya sakit dan tidak normal. 

Setelah diperiksa dan di rontgen ke rumah sakit jasa kartini di Kota Tasikmalaya barulah terlihat tulang yang patah tersebut. 

Dokter ortopedi di Tasikmalaya menyarankan agar ibu saya di operasi dengan kisaran biaya sebesar 110jt tetapi ibu saya tidak mau di operasi dan meminta utk diobati secara alternatif dan kebetulan ada Bapak Mertua saya yang  yang bisa mengobatinya. 

Akhirnya kami mempercayakan kepada Bapak Aki (panggilan anak saya buat bapak mertua)  untuk melakukan pengobatan alternatif dan Alhamdulillah semua berjalan baik dan atas saran dari Bapak Aki,  kami harus tetap berkonsultasi dengan dokter ortopedi terkait kondisi dan perkembangan tulang ibu.  

Kebetulan adik saya punya kenalan dokter ortopedi di RS Hermina Bekasi, kami pun setiap bulan membawa hasil rontgen dan meminta obat untuk kesembuhan ibu kami. 

Hasil pengobatan pengobatan alternatif  yang dilakukan Bapak Aki sebenarnya sudah sangat membantu kesembuhan ibu saya. Ibu saya sudah bisa sehat dan bisa beraktifitas seperti biasa meskipun memang untuk berjalan tetap harus dibantu dengan tongkat bantu. Selain itu ibu saya juga sudah mulai untuk belajar jalan meskipun memang terkadang kaki yang patah tersebut masih dirasakan sakit. 

Hasil rontgen ketiga yaitu pada bulan Maret 2014 hasilnya memang tidak cukup bagus dimana tulang patah ibu saya masih belum nyambung atau masih patah, padahal menurut analisa Bapak Aki seharusnya patah tulang tersebut sudah menyambung tetapi mungkin karena faktor usia dari ibu saya, maka  tulang tersebut tidak bisa menyambung, meskipun untuk tangan Alhamdulillah sudah baik tetapi posisi kaki yang patah tidak mengalami perubahan atau tidak menyambung seperti yang diharapkan. 

Selain itu, ibu saya juga sering mengalami sakit yang luar biasa mungkin karena adanya gesekan tulang yang belum nyambung tersebut. 

Akhirnya awal bulan ini, ibu kami bawa ke RS Siloam Cikarang tempat dokter langganan adik saya praktek, menurut dokter tersebut secara fisik ibu saya sehat dan bagus hanya saja tulang yang patah tersebut tidak nyambung dan semakin menjauh jaraknya sehingga akhirnya dokter merekomendasikan utk di operasi karena bila tidak dioperasi dikhawatirkan satu kaki ibu saya akan lebih pendek dan akhirnya tidak dapat berjalan normal. 

Akhirnya pada hari selasa tanggal 22 April 2014, ibu saya masuk RS Siloam Cikarang untuk di operasi, saya dan keluarga memohon doa dari keluarga, saudara dan teman-teman semua agar operasi ibu kami lancar sehingga ibu kami kembali dapat berjalan normal dan dapat kembali menggendong cucu cucunya seperti sediakala.

Sejauh ini kemungkinan biaya operasi dengan kamar kelas 1 antara 40-70jt, saya, bapak saya, adik-adik saya dengan sekuat tenaga mengumpulan uang untuk membayar biaya operasi tersebut karena kebetulan di RS tersebut tidak menerima askes/BPJS.

Alhamdulillah operasi berjalan lancar, operasi dimulai pukul 11 dan selesai sekitar pukul 13.30 dan kemudian pada pukul 17.00 barulah ibu saya kembali ke kamar rawat inap. 

Pasca operasi sekitar pukul 19.00, ibu saya sempat beberapa kali muntah dan belum bisa makan karena kondisi perut yang masih mual. Dokter pun menyarankan agar ibu saya bedrest selama 24 jam penuh untuk pemulihan tulang pasca operasi.

Tulang yang diganti adalah tulang panggul yang patah dan menyambungkan tulang paha dengan pen. Operasi berjalan lancar dan menurut dokter insya Alloh dalam seminggu ke depan ibu saya sudah dapat berjalan.  

Kami semua mendoakan kesembuhan ibu kami agar dapat kembali berjalan seperti sediakala dan dapat kembali bercengkrama dengan anak cucunya.

Itu sedikit cerita tentang perjuangan ibu saya, semoga cerita ini dapat bermanfaat untuk kita semua. 

Tidak ada komentar: