![]() |
Antara Kuala Lumpur, 28 November 2017 |
https://kl.antaranews.com/berita/3251/penyakit-akhir-tahun-penghabisan-anggaran
“Penyakit Akhir Tahun Penghabisan
Anggaran”
Oleh Hani Adhani[1]
Menjelang akhir tahun kita sering
kali menemukan tentang adanya berbagai isu terkait adanya penghabisan anggaran
di kalangan birokrasi Pemerintahan dan yang paling menyedihkan adalah adanya
paradigma dikalangan birokrat kita bahwa anggaran negara setiap tahun harus
dihabiskan, karena kalo tidak dihabiskan sayang apabila anggaran tersebut
nantinya akan dimasukan kembali ke kas negara.
Kalimat
tersebut pasti sering sekali kita dengar dari kalangan teman-teman para
aparatur sipil negara menjelang bulan november dan desember setiap tahunnya dan
dalam praktik pelaksanaannya, kita juga sering kali melihat menjelang akhir
tahun banyak pembangunan infrastruktur yang sepertinya dipaksakan untuk
diadakan. Contohnya pembangunan gorong-gorong, galian kabel, dan trotoar yang
hampir tiap tahun digali dan dirubah, sehingga hal tersebut menjadi trending topic di sosial media. “Lagi musim apa di kota anda? Lagi musim
galian”, karena secara merata di setiap kota dan kabupaten ada proyek
galian sehingga menimbulkan kemacetan.
Tentunya kita sebagai rakyat pastinya
cukup dibuat pusing oleh adanya gejala “penyakit akhir tahun” ini. Masa iya setiap
tahun ada galian gorong-gorong dan perbaikan trotoar dan itu selalu dilakukan
menjelang akhir tahun?. Belum lagi terkait dengan banyaknya kegiatan birokrasi
pemerintahan yang dilaksanakan di luar kota padahal kegiatan tersebut secara
nalar kewajaran bisa dilaksanakan di kantor atau di dalam kota, kok bisa
mengadakan kegiatan di luar kota, sehingga akibatnya banyak PNS
berbondong-bondong “bedol desa” pergi ke luar kota secara bersamaan untuk
mengikuti kegiatan yang sepertinya sangat dipaksakan. Contohnya kalo di pemerintah
daerah ada trend “study banding” di setiap akhir tahun, di pemerintahan pusat
ada trend “rapat kerja” dan “konsinyering” yang dilaksanakan di luar kota, yang
tentunya semua kegiatan tersebut menggunakan anggaran negara yang tidak sedikit.
Kita sebagai rakyat biasa pastinya
sangat prihatin dan miris terhadap fenomena penyakit menghabiskanan anggaran
negara ini. Apa iya setiap tahun pemerintahan kita seperti ini? Apa tidak ada pengawasan
dari BPKP, BPK atau KPK terkait penggunaaan anggaran yang tidak pas
peruntukannnya atau cenderung dipaksakan sehingga cenderung lebih ke arah
pemborosan anggaran.
Apa seyognya yang harus dilakukan
agar “penyakit akhir tahun” ini tidak terulang lagi?