Nissan

https://www.nissan.co.id/ucl-jagonulis.html
Tampilkan postingan dengan label Penyakit Akhir Tahun Penghabisan Anggaran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Penyakit Akhir Tahun Penghabisan Anggaran. Tampilkan semua postingan

Senin, 04 Desember 2017

Penyakit Akhir Tahun Penghabisan Anggaran

Antara Kuala Lumpur, 28 November 2017
Terlampir opini saya yang dimuat di website Antara Kuala Lumpur pada hari Selasa, tanggal 28 November 2017.

https://kl.antaranews.com/berita/3251/penyakit-akhir-tahun-penghabisan-anggaran



“Penyakit Akhir Tahun Penghabisan Anggaran”
Oleh Hani Adhani[1]

            Menjelang akhir tahun kita sering kali menemukan tentang adanya berbagai isu terkait adanya penghabisan anggaran di kalangan birokrasi Pemerintahan dan yang paling menyedihkan adalah adanya paradigma dikalangan birokrat kita bahwa anggaran negara setiap tahun harus dihabiskan, karena kalo tidak dihabiskan sayang apabila anggaran tersebut nantinya akan dimasukan kembali ke kas negara.
Kalimat tersebut pasti sering sekali kita dengar dari kalangan teman-teman para aparatur sipil negara menjelang bulan november dan desember setiap tahunnya dan dalam praktik pelaksanaannya, kita juga sering kali melihat menjelang akhir tahun banyak pembangunan infrastruktur yang sepertinya dipaksakan untuk diadakan. Contohnya pembangunan gorong-gorong, galian kabel, dan trotoar yang hampir tiap tahun digali dan dirubah, sehingga hal tersebut menjadi trending topic di sosial media. “Lagi musim apa di kota anda? Lagi musim galian”, karena secara merata di setiap kota dan kabupaten ada proyek galian sehingga menimbulkan kemacetan.
            Tentunya kita sebagai rakyat pastinya cukup dibuat pusing oleh adanya gejala “penyakit akhir tahun” ini. Masa iya setiap tahun ada galian gorong-gorong dan perbaikan trotoar dan itu selalu dilakukan menjelang akhir tahun?. Belum lagi terkait dengan banyaknya kegiatan birokrasi pemerintahan yang dilaksanakan di luar kota padahal kegiatan tersebut secara nalar kewajaran bisa dilaksanakan di kantor atau di dalam kota, kok bisa mengadakan kegiatan di luar kota, sehingga akibatnya banyak PNS berbondong-bondong “bedol desa” pergi ke luar kota secara bersamaan untuk mengikuti kegiatan yang sepertinya sangat dipaksakan. Contohnya kalo di pemerintah daerah ada trend “study banding” di setiap akhir tahun, di pemerintahan pusat ada trend “rapat kerja” dan “konsinyering” yang dilaksanakan di luar kota, yang tentunya semua kegiatan tersebut menggunakan anggaran negara yang tidak sedikit.
            Kita sebagai rakyat biasa pastinya sangat prihatin dan miris terhadap fenomena penyakit menghabiskanan anggaran negara ini. Apa iya setiap tahun pemerintahan kita seperti ini? Apa tidak ada pengawasan dari BPKP, BPK atau KPK terkait penggunaaan anggaran yang tidak pas peruntukannnya atau cenderung dipaksakan sehingga cenderung lebih ke arah pemborosan anggaran.
            Apa seyognya yang harus dilakukan agar “penyakit akhir tahun” ini tidak terulang lagi?