Hingar
bingar Munas PP KAUMY memang sudah mereda, euforia Munas yang merupakan media
suksesi sesuai AD/ART KAUMY berjalan cukup baik dan smooth serta jauh dari adanya friksi antar alumni. Para alumni UMY
baik senior maupun junior bergabung menjadi satu untuk kembali merapatkan
barisan untuk menjadikan KAUMY lebih baik lagi.
Tentu
saja PR besar yang ada di KAUMY saat ini pastinya akan dibebankan kepada Ketua
Umum PP KAUMY baru yang terpilih untuk mengemban amanat menjalankan roda
kepengurusan PP KAUMY selama 3 tahun ke depan. Waktu 3 tahun bukanlah waktu
yang panjang tapi jelas sangat mepet, tapi dengan kebersamaan dan kemauan
pastinya kepenguruasn PP KAUMY saat ini akan lebih baik dari tahun sebelumnya.
Salah
satu agenda besar yang juga menjadi PR PP KAUMY adalah menjadi fasilitator dan back up agar Pengda-Pengda KAUMY juga
melakukan prosesi pergantian kepengurusan melalui Musda agar ada semacam reftreshment terhadap kepengurusan KAUMY
di daerah. Bila kita meliat pengalaman
selama ini, proses suksesi di Pengda-Pengda KAUMY memang tidaklah
serumit di PP KAUMY. Dalam dataran yang paling ideal seharusnya Musda
diselenggarakan setelah pelaksanaan Munas dan/atau setelah kepenguruasn PP
KAUMY terbentuk dan PP KAUMY seyogyanya membuat semacam surat edaran terkait
kewajiban bagi Pengda-Pengda untuk menyelenggarakan prosesi Musda tersebut dan
ada semacam kontrol dari PP KAUMY terkait penyelenggaraan Musda tersebut, dan
apabila ternyata Pengda tersebut tidak bisa melaksanakan Musda ataupun apabila
Pengda nya mati suri, maka secara otomatis PP KAUMY lah yang mengambil alih
peran tersebut.
Pengalaman
di Pengda KAUMY DKI pada saat pergantian ketua dari Mas Nurul Amin ke Mas Yana
Aditia itu hanya dilakukan dalam musyawarah yang dilakukan bersamaa dengan buka
puasa bersama dan pada saat itu semua peserta/undangan yang hadir secara
mufakat menyetujui Mas Yana Aditia menjadi Ketua Pengda KAUMY DKI.
Proses
suksesi 3 tahunan ini memang menjadi semacam titik kelemahan Pengda KAUMY yang
harus segera diperbaikai, sehingga seharusnya pergantian kepengurusan Pengda
juga beriringan dengan PP KAUMY, mungkin karena jabatan Ketua Pengda KAUMY tidak
semenarik dan se prestigious jabatan
ketua PP KAUMY maka upaya penyelenggaraan Musda pun tidak terlalu di push, mungkin hal tersebut diakibatkan karena
tidak adanya anggaran yang dikelola yang berasal dari UMY, padahal bila kita
melihat AD ART KAUMY hak keuangan juga diberikan kepada Pengda-Pengda tersebut
yang disalurkan melalui PP KAUMY tentunya.
Pengda-Pengda
KAUMY yang saat ini ada memang belum bisa berfungsi dan bersinergi secara
maksimal dengan PP KAUMY. Program kerja yang telah dibuat oleh PP KAUMY melalui
rakernas yang juga harus dihadiri oleh perwakilan dari Pengda-Pengda, idealnya
dijawantahkan dan dilaksanakan oleh Pengda-Pengda tersebut karena Pengda lah
yang secara langsung bersentuhan dengan para alumni di daerah. Oleh karenanya,
sangat wajar bila pembagian hak keuangan untuk Pengda-Pengda juga dijadikan
skala prioritas oleh PP KAUMY karena motor penggerak untuk menjadikan KAUMY
lebih baik dan membumi adalah Pengda.
Jangan sampai masih terdengar ada Pengda kesulitan mengadakan acara buka
bersama karena tidak ada dana dan pada akhirnya para alumni saweran, meskipun
itu sebenarnya tidak masalah tapi alangkah lebih baik bila hal tersebut dibantu
dan di back up oleh PP KAUMY
sepanjang pengeluaran tersebut bisa dipertanggungjawabkan.
Selain
itu, banyak permasalahan lain yang juga harus segera diselesaikan oleh PP KAUMY
dengan Pengda-Pengda seperti masalah kesekretariatan Pengda yang sampai saat
ini belum jelas, contohnya Pengda KAUMY DKI yang sampai saat ini tidak punya
kesekretariatan padahal fungsi sekretariat ini sangat vital selain untuk
menjalankan roda kepengursan Pengda dalam dataran minimal sekretariat bisa
menjadi tempat transit para alumni yang baru lulus yang akan mencari kerja di
Jakarta.
Adanya
berbagai permasalahan tersebut tentunya dapat segera diselesaikan oleh Pengurus
Pengda dan PP KAUMY. Sampai saat ini saya belum melihat adanya sinergitas
antara PP KAUMY dengan Pengda-Pengda, semoga di kepenguruan PP KAUMY yang baru
ini hal tersebut bisa terlaksana. PR besar ini tentunya akan mudah kita kerjakan
kalo seandainya kita bahu membahu bersama-sama mengerjakanya.
Itu
sedikit saran dan masukan dari saya menjelang pelaksanaan Musda KAUMY DKI.
Mari
kita sukseskan Musda KAUMY DKI.
Hani
Adhani
Alumni
FH UMY 98
Tidak ada komentar:
Posting Komentar