Nissan

https://www.nissan.co.id/ucl-jagonulis.html

Selasa, 01 April 2014

MENABUNG UNTUK MASA DEPAN KELUARGA






Kebiasan menabung bukanlah hal baru bagi saya dan keluarga. Sejak saya sekolah SD sampai kuliah kebiasan menabung ini memang terus dan selalu saya lakukan.

Ketika saya SD, di sekolah saya SDN 3 Purbaratu Tasikmalaya, murid diwajibkan untuk menabung dan ketika kenaikan kelas hasil tabungan tersebut akan dibagikan sehingga ketika kenaikan kelas, maka hampir semua siswa dan orang tua seolah olah mendapatkan rizki yang tidak terduga-duga karena tabungannya dibagikan padahal itu sebenarnya karena kita para siswa rajin menabung. Meskipun mungkin nabungnya tidak seberapa tapi karena ditabung secara kontinyu selama setahun maka hasilnya pun luar biasa.

Ketika menginjak SMP (SMPN 2 Tasikmalaya) hal tersebut masih dilakukan tetapi ketika SMA (SMAN 1 Tasikmalaya) saya akhirnya mulai mengenal kartu ATM dan BANK. Beberapa teman-teman di dompetnya telah membawa kartu ATM dan bagi kami waktu itu sungguh keren terlihat di dompet bila ada banyak kartu ATM meskipun sebenarnya mungkin isinya tidak seberapa.

Kebiasan menabung ini terus saya lakukan hingga di bangku kuliah. Tiap bulan orang tua saya selalu mengirimkan uang jajan untuk biaya hidup selama satu bulan yang dikirimkan melalui Bank dengan sistem transfer.

Uang tersebut secara otomatis tidak saya ambil semua tetapi diambil bertahap sesuai kebutuhan, meskipun kadang kala sebelum habis bulan, uang di kartu ATM sudah habis tidak tersisa dan jalan alternatif adalah menggadaikan barang elektronik ke pegadaian untuk menyambung hidup.

Dalam benak saya waktu itu tidak terpikirkan sedikitpun untuk menabung untuk masa depan. Menabung waktu itu hanya sebatas menyimpan uang saja tanpa target yang jelas.

Kini ketika saya telah bekerja dan berkeluarga, mulailah saya berpikir untuk menabung bukan dengan cara konvensional yang hanya menabung tanpa tujuan yang jelas ataupun hanya menabung untuk menyimpan uang saja.

Saya mulai memikirkan tentang masa depan anak saya yang lambat laun mulai beranjak dewasa.

Dengan nilai mata uang yang semakin kecil dan angka inflasi yang cukup signifikan, maka saya berpikir akan sulit bagi saya untuk bisa menyekolahkan anak saya di bangku Universitas terbaik apabila saya tidak mulai memikirkan biaya kuliah anak saya sejak dini.

Meskipun saat ini anak saya Hanif Muhammad Aqeel baru SD kelas 2 tetapi saya yakin 10 tahun ke depan ketika dia akan kuliah maka biaya kuliah saat itu tidak sama dengan biaya kuliah saat ini.

Bisa dibayangkan apa jadinya bila besok hari di tahun 2024 saya tidak mempunyai cukup uang untuk membayar biaya kuliah anak saya. Kalo biaya kuliah saat ini untuk fakultas kedokteran adalah sebesar 100 juta maka mungkin 10 tahun ke depan biayanya akan lebih dari 300 juta. Akan sulit bagi saya apabila dalam hitungan detik harus mendapatkan uang sebesar 300 juta.

Sedikit saya akan menceritakan kisah yang saya alami yang berhubungan dengan kebiasan menabung yang telah saya lakukan untuk jaminan masa depan anak pertama saya Hanif Muhammad Aqeel.

Saya kebetulan awalnya ditawari produk tabungan 2 in 1 oleh salah seorang agen asuransi (Agus) di RS Hermina Bekasi ketika anak saya (aqeel) sakit asma.

Agen ini awalnya minta waktu untuk presentasi sekitar 5 menit, tetapi karena anak saya keburu dipanggil dokter maka saya minta kepada Agus untuk mengirimkan informasi tersebut by email dan saya berikan kartu nama saya ke dia.

Satu minggu setelah itu ada email dari Agus yang isinya menjelaskan tentang produk tabungan asuransi prudential, Agus akhirnya minta waktu untuk berkunjung ke rumah untuk menjelaskan tentang manfaat tabungan tersebut.

Hari minggu Agus datang ke rumah dan presentasi ke saya dan istri saya, akhirnya karena realistis dan menarik saya pun memutuskan untuk memasukan anak saya (Aqeel) ikut tabungan tersebut, adapun nama produknya adalah PSA (prudential syariah account) dengan kewajiban nabung selama 10 tahun,

Saya dan istri sepakat nabung tiap bulan 1 juta untuk anak saya Hanif Muhammad Aqeel dengan konsekuensi ketika sudah 10 tahun uang tersebut akan digunakan untuk biaya kuliah Aqeel ketika akan masuk universitas khususnya untuk biaya masuk fakultas kedokteran.

Ternyata produk PSA ini selain mendapatkan manfaat tabungan juga ada manfaat asuransi kesehatan dan asuransi jiwa, antara lain sebagai berikut:

§  COVER BIAYA RUMAH SAKIT : apabila pemegang polis mengalami sakit dan harus dirawat di RS, maka biaya rumah sakit ini termasuk dalam kartu kesehatan bersama rekanan rumah sakit prudential dan juga tambahan manfaat tambahan rumah sakit ini dapat digunakan untuk double claim;
§  CRISIS COVER BENEFIT : Manfaat crisis cover benefit adalah apabila pemegang polis mengalami sakit kritis maka akan mendapat manfaat santunan s/d usia 65 tahun;
§  ACCIDENT DISABLEMENT : Manfaat apabila Nasabah cacat karena kecelakaan, akan diberikan manfaat santunan sampai dengan  usia 65 tahun;
§  PRU PAYOR (Manfaat jaminan tabungan):  Apabila pemegang polis mengalami kondisi kritis, maka tidak perlu lagi menabung dan sebaliknya Prudential akan membayarkan tabungan nasabah sampai berusia 65 tahun sebesar premi/tabungan yang dibayarkan;
§  SANTUNAN MENINGGAL : mendapatkan santunan apabila meninggal dunia.

Anak saya (Aqeel), 3 bulan setelah masuk asuransi prudential terkena penyakit usus buntu dan harus di operasi.  >> http://hani-adhani.blogspot.com/2013/05/anakku-aqeel-harus-di-operasi-usus-buntu.html

Alhamdulilah biaya operasi usus buntu di RS Hermina Bekasi untuk anak saya di cover full 100% oleh prudential biaya saat itu semuanya sebesar 19 juta.

Selain itu biaya pengobatan awal dan pasca operasi juga di cover dan dapat di claim ke pihak Prudential dan langsung di transfer ke rekening saya sebagai pemegang polis.

Itu hal manfaat yang saya alami secara langsung oleh saya khususnya anak saya Hanif Muhammad Aqeel.

Saat ini saya pun akhirnya ikut dan menabung untuk diri saya sendiri dengan tujuan agar saya disaat pensiun nanti bisa mendapat uang pensiun dan/atau untuk naik haji, selain tentunya mendapat manfaat asuransi kesehatan dan asuransi jiwa bila suatu saat saya sakit sehingga harus dirawat dan/atau apabila suatu saat saya meninggal dunia.

Meskipun untuk menyisihkan uang tersebut tidaklah mudah karena saya dan keluarga harus berhemat tetapi untuk masa depan keluarga mau gak mau itu harus kami lakukan agar masa depan keluarga kami khususnya anak kami terjamin.

Itu sedikit cerita saya tentang pentingnya menabung untuk masa depan keluarga, semoga bermanfaat.





Tidak ada komentar: