Perawatan di Ruang ICU |
Selasa, 19 Januari 2016, pukul
16.30 WIB di tengah kesibukan menangani perkara sengketa Pilkada di Mahkamah
Konstitusi, handphone saya berdering dan terlihat nama Ijay (my brother). Ada
perasaan yang tidak enak memang ketika akan mengangkat telepon tersebut,
meskipun saya hanya menebak bahwa pasti ada berita yang tidak menggembirakan.
Ijay, hanya bilang, “aa saur teh memey aqeel geubis tapi tangan
ma kaki nya gak bisa gerak ayeuna bade dicanak ka UGD Hermina Bekasi”.
Kaget, bingung, sedih semua bercampur jadi satu dalam benak hati. Waktu itu
hanya satu yang ada dalam pikiran ku, kenapa lagi aqeel?
Anakku aqeel memang termasuk anak
yang luar biasa, sudah sering di terpa cobaan kesehatan sejak bayi hingga usia
9 tahun sekarang ini. Pada saat usia 8 bulan sudah harus di operasi hernia,
usia 4 tahun di operasi sirkumsisi, dan usia 7 tahun juga harus di operasi usus
buntu Belum asma nya yang terkadang masih menganggu aktifitasnya sehingga aqeel
tidak bisa full beraktifitas karena kalo terlalu cape asmanya akan kambuh.
Singkat cerita
saya pun bergegas pulang dari kantor Mahkamah Konstitusi menuju ke RS Hermina
Bekasi menggunakan Commuterline Jakarta-Bekasi. Ditengah perjalanan istri saya
menelepon, menanyakan sampai dimana?, saya menjawab masih di KRL baru nyampe Manggarai.
Saya pun menanyakan bagaimana kedaan aqeel? Bagaimana kejadiannya? Apakah aqeel
jatuh?, istri saya bilang saat ini sudah di UGD dan sedang ditangani dokter,
dan istri saya pun bilang tidak tahu pasti apakah aqeel jatuh atau tidak karena
pada saat dibawa ke rumah kondisi aqeel secara kasat mata baik-baik saja hanya keseimbangan
tubuhnya tidak ada, kaki dan tangan kirinya tidak bisa digerakan dan tubuh sebelah kirinya seperti kaku.
Sesampai di UGD saya melihat
aqeel sudah di infus dan sedang menangis, istri saya sedikit agak tenang, saya
pun langsung ke aqeel, saya bilang, kaka tenang ya, insha Allah kaka akan
baik-baik saja. Saat itu aqeel sudah di CT Scan dan hasil CT scan juga sudah ada,
bila dilihat CT Scan dalam otak aqeel terlihat seperti lubang hitam yang agak
besar di otak sebelah kiri. Menurut dokter umum kemungkinan aqeel kena stroke
sehingga pembuluh darahnya pecah. Lubang hitam tersebut adalah gumpalan darah
yang pecah.
Hasil CT Scan |
Saat itu dokter umum UGD langsung
mengkonsultasikan ke dokter specialis anak dan juga dokter bedah syaraf dan
singkat cerita aqeel harus segera ditangani di ruang ICU agar penanganan dan
tindakannya bisa intens, tepat dan cepat.
Masuk ruang ICU memang sesuatu
yang paling mengerikan disamping ruang operasi, saya sendiri gugup dan stress,
saya tidak membayangkan aqeel yang sudah sangat sering keluar masuk rumah
sakit, saya melihat ada rasa trauma dalam diri aqeel ketika masuk ruang ICU,
dia menangis dan “memanggil bunda-bunda,
aqeel jangan ditinggal.... bunda-bunda “.
Istri saya menangis dan saya pun
tidak kuasa untuk menahan tangis ini. Dalam hati saya bergumam “Ya Rabb begitu banyak cobaan yang kau
berikan pada anaku Aqeel”
Di ruang ICU khusus anak RS
Hermina, aqeel langsung diberikan obat khusus agar otaknya tidak bengkak,
menurut dokter di ICU aqeel akan terus di kontrol dan dipantau dan kita sebagai
orang tua diminta untuk menunggu di ruang tunggu dan apabila dibutuhkan akan
dipanggil.
Saya, istri dan adik saya akhirnya
giliran menunggu di ruang tunggu ICU. Panggilan dari ruang ICU untuk saya dan
istri hampir 1 jam sekali karena aqeel gelisah dan terus memanggil kami. Malam
pertama adalah malam yang paling menegangkan karena aqeel marah, nangis dan
kesakitan, dokter dan suster di ruang ICU tidak bisa menenangkan aqeel sehingga
mau tidak mau istri dan saya yang harus menenangkan dan ikut menunggu di Ruang
ICU.
Hasil CT scan yang sudah ada
menurut dokter specialis anak dan dokter bedah syaraf belum bisa menggambarkan
apa sebenarnya penyebab aqeel stroke. Aqeel pun diminta untuk di cek lagi
dengan metode MRI yang berada di RS Premier Jatinegara.
Hari kedua kami diantar dengan
ambulan ke RS Premier Jatinegara untuk MRI. Proses MRI tidak terlalu lama hanya
sekitar 45 menit karena aqeel tidak di bius sehingga proses MRI sangat cepat.
Hasil MRI mengindikasikan aqeel
kena AVM. Menurut dokter bedah syaraf, AVM [Arteriovenous Malformations]
merupakan kelainan pada jalinan pembuluh darah arteri yang berhubungan secara
langsung ke pembuluh darah vena, tanpa intervensi kapiler, yang mengakibatkan
derasnya aliran dan resistensi yang
rendah. Menurut dokter, kelainan sirkulasi ini membuat AVM rawan pecah dan bisa
menyebabkan pendarahan otak. Menurut dokter, penyebab pasti terjadinya AVM
sampai saat ini belum diketahui secara pasti, Umumnya disebabkan oleh kelainan
kongenital bawaan yang terjadi pada janin sehingga seseorang lahir dengan
kelainan tersebut.