![]() |
IIUM GOMBAK |
Mensyukuri Rasa syukur ...
Oleh Hani Adhani
Salah satu kebiasaan yang dianjurkan oleh Islam kepada pemeluknya adalah selalu berupaya untuk mensyukuri nikmat Allah yang diberikan oleh Allah sepanjang hidup kita.
Mulai dari nikmatnya bernafas, nikmatnya berkeringat, nikmatnya buang air besar, nikmatnya minum kopi di pagi hari dan banyak nikmat lain yang ternyata kita akan merasakan begitu besar dan dahsyatnya nikmat Allah yang diberi kepada kita saat kita mengalami sakit.
Ada banyak kisah bagaimana rasa syukur itu terkadang dilupakan oleh kita manusia saat kita berada di puncak kenikmatan. Ketika seseorang berada dalam tingkat kesejahteraan yang luar biasa terkadang mereka malah melupakan Allah.
Mungkin kita pernah melihat saudara, teman, tetangga atau pejabat yang diberikan amanah sepertinya sulit untuk mensyukuri nikmat yang diberikan Allah, padahal apabila kita melihat secara materi mereka sangatlah sejahtera dengan kekayaan yang melimpah, kesehatan, dan kebahagian.
Padahal janji Allah dalam Al Quran sangat jelas bahwa apabila kalian bersyukur maka kenikmatan itu akan ditambah oleh Allah.
“Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. Dan Musa berkata: “Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah) maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Ibrahim: 7-8)
Bayangkan janji itu langsung disampaikan oleh Allah kepada kita sebagai mahluk yang notabene paling sempurna dan juga pembuat kerusakan di muka bumi ini.