Nissan

https://www.nissan.co.id/ucl-jagonulis.html

Kamis, 06 Oktober 2016

PENGOBATAN ALTERNATIF PASCA STROKE (AVM) UNTUK ANAK-ANAK




Alhamdulilah, bersyukur kepada Mu Ya Rabb, hari ini tepat 9 bulan pasca di rawat di ICU anak kami Hanif Muhammad Aqeel setelah mengalami pecah pembuluh darah otak karena terindikasi AVM. [read : http://hani-adhani.blogspot.co.id/2016/02/anakku-aqeel-terkena-stroke.html.]

Sejauh ini perkembangan anak kami berlangsung membaik, meski beberapa saat lalu Aqeel sempat jatuh dan kembali di rawat di Rumah Sakit. [Read : http://hani-adhani.blogspot.co.id/search/label/Allah%20SWT%20sangat%20sayang%20sama%20Aqeel ]

Pada saat sebelum musibah jatuh tersebut, Aqeel sudah melakukan banyak terapi secara rehabilitasi medis di rumah sakit dan juga terapi tradisional atau alternatif.
Banyak teman-teman saya bertanya terkait terapi tradisional atau alternatif tersebut yang kami lakukan untuk Aqeel. Pada awalnya memang kami sempat ragu karena kami sejak awal selalu berupaya untuk membawa Aqeel ke rumah sakit, begitupun pada saat rawat jalan penyembuhan, rehabilitasi medis menjadi acuan untuk penyembuhan anak kami pasca dirawat di ICU karena AVM.

Tangan kiri dan kaki kiri Aqeel memang belum normal 100%. Kondisinya tangan dan kaki kirinya saat ini sekitar 75%, dimana jari tangan dan kakinya belum bisa melipat secara normal dan sempurna.
Untuk kaki, kakinya masih seperti di gusur dan belum bisa berpijak dengan sempurna meski sudah bisa jalan namun masih harus pelan dan hati-hati. Begitupun dengan tangannya, jari tangannya belum bisa memegang benda secara sempurna meskipun kekuatan/power jarinya sudah ada namun belum akurat dan masih sering lemas.

Rehabilitasi medis adalah bagian dari ikhtiar yang kami lakukan sebagai upaya melatih otot kaki dan tangan Aqeel, namun untuk memback up rehabilitasi medis tersebut kami pun berikhtiar dengan pengobatan terapi alternatif di Kota kelahiran kami yaitu Tasikmalaya.

Pada awalnya, info pengobatan alternatif berasal dari Ibu kami yang menginfokan bahwa Uwa (kakak ibu) kami yang juga mengalami stroke dan tidak bisa jalan setelah beberapa kali dirawat oleh Pak Heri (nama terapis alternatif), Alhamdulillah kondisinya berangsur normal dan bisa jalan kembali.

Info lain kami dapatkan juga dari tetangga di rumah orang tua kami di nagrog, Tasikmalaya, bahwa ada istri ustad di kampung kami yang stroke dan tidak bisa jalan, kemudian dibawa ke Pak Heri dan Alhamdulillah kembali sehat dan bisa jalan kembali.

Akhirnya kami pun Bismillah berikhtiar mendatangi Pak Heri untuk kesembuhan anak kami Aqeel.
Pertama kami datang ke tempat Pak Heri, tepatnya di Desa Mangunreja, Kabupaten Tasikmalaya (2KM dari Polres Kab. Tasikmalaya). Tempat prakteknya berada di belakang rumah Pak Heri. Tempatnya cukup baik, bersih dan cukup ramai.

Pada saat itu kami datang jam 9 pagi dan sudah nomor urut 34, beruntunglah kami karena ternyata untuk pasien anak-anak tidak perlu ikut antrian, namun cukup diinfokan ke Pak Heri dan akan diselingi oleh pasien anak-anak. Alhamdulilah pada saat itu kami hanya menunggu sekitar 45 menit dan Aqeel langsung bisa ditangani oleh Pak Heri.

Pada saat kami menunggu, ada banyak pasien yang sebagian besar adalah penderita stroke dari berbagai kota dan menurut mereka bahwa pengobatan alternatif Pak Heri ini ada sudah lama dan pasiennya banyak. Kebanyakan pasien datang secara rutin karena metode pengobatan Pak Heri dengan teknik pijat dengan tangan sehingga pasien harus datang berkali-kali hingga benar-benar sembuh.

Menurut mereka (para pasien), ada banyak progres pasca pengobatan alternatif Pak Heri ini dan sangat membantu. Kebanyakan setelah pasien dari rumah sakit namun tidak ada progres maka mereka bawa ke Pak Heri. Selain itu, faktor lain adalah karena Pak Heri tidak mematok biaya perawatan. Pak Heri menerima seikhlasnya berapapun tips/sedekah yang diberikan dan pada saat praktek tidak ada asisten ataupun pembantu.

Beliau tangani semua pasien sendiri dari mulai absen pasien sampai tahap pengobatan. Ruang prakteknya pun sangat sederhana, hanya 3x4 meter ukurannya dan hanya ada kasur kecil saja, sehingga semua pasien di cek di atas kasur tersebut. Sementara untuk ruang tunggu lumayan besar dan disediakan sofa serta halaman parkir yang lumayan luas.

Selain itu bagi pasien yang ingin minum dan makan, saudara Pak Heri juga menyiapkan warung kupat tahu dan nasi timbel serta gorengan khas singaparna, sehingga bagi yang lapar tidak perlu jauh jauh cari tempat makan.

 Teknik pijat yang dilakukan oleh Pak Heri sekilas memang mirip metode pengobatan cina tapi tanpa jarum. Kedua tangan Pak Heri sangat lincah dan cekatan memijat syaraf para pasiennya termasuk anak saya Aqeel. Mulai dari tangan, kaki, punggung hingga leher. Menurut Pak Heri, oleh karena Aqeel masih anak-anak, makan proses pemijatan juga tidak bisa instan namun harus bertahap dan harus sabar.

Pak Heri menyampaikan bahwa insha Allah Aqeel akan sembuh seperti sediakala asal rutin datang dan sabar. Menurut dia kasus yang dialami Aqeel termasuk langka sehingga dibutuhkan kesabaran dalam melakukan pengobatan. Selain itu, menurut Pak Heri, Aqeel juga harus rajin melatih ototnya selama di rumah.

Saat ini, aqeel sudah datang ke tenpat Pak Heri sekitar 15 kali dan sejauh ini Alhamdulilah kondisinya semakin membaik. Sabtu - senin minggu kemarin (1/3 Oktober 2016) kembali Aqeel mendatangi Pak Heri untuk melanjutkan tahapan pengobatan. 

Satu hal yang membuat kami ikut senang mengantar Aqeel ke pengobatan alternatif Pak Heri ini adalah karena Aqeel  terlihat sangat enjoy dan senang datang ke Pak Heri, tidak ada perasaan takut ataupun sakit. Pada saat dipijat, Pak Heri selalu mengajak Aqeel berdialog dan bercerita sehingga waktu pemijatan yang hanya sekitar 20 menit dilewati sangat cepat dan tanpa terasa ada sakit.

Berikut video progres Aqeel pasca pengobatan alternatif :

Semoga informasi ini bermanfaat dan apabila ada diantara teman-teman yang membutuhkan informasi terkait pengobatan alternatif tersebut bisa menghubungi saya melalui email di adhanihani@gmail.com atau bisa komen di blog saya ini, terima kasih.

Mohon doanya agar anak kami Hanif Muhammad Aqeel dapat sehat kembali seperti semula, amin.

Monas, 6 Oktober 2016
Hani Adhani



Tidak ada komentar: