Nissan

https://www.nissan.co.id/ucl-jagonulis.html

Rabu, 30 November 2016

“KITA ADALAH PEMIMPIN”



“KITA ADALAH PEMIMPIN”
Oleh Hani Adhani[1]
=====

Dalam kesempatan ini saya akan mencoba berbagi cerita tentang kepemimpinan yang saya alami sejak saya berada di bangku sekolah hingga saat ini saya bekerja di Mahkamah Konstitusi.

Menjadi pemimpin memang selalu identik dengan organisasi atau kumpulan orang. Mulai dari keluarga, RT, RW, desa hingga Negara. Tentunya kita banyak belajar dan mengambil hikmah dari kepemimpinan orang tua kita masing-masing.

Sejak kita dalam kandungan hingga saat ini kita dewasa, orang tua menjadi figur sentral dalam membentuk karakter diri kita sebagai pemimpin. Ibu dan ayah kita berupaya semaksimal mungkin menjadikan kita menjadi anak yang soleh/solehah, sukses dan berhasil. Hingga saat ini saya dewasa dan bersia berusia 38 tahun, namun tetap saja saya masih meminta bantuan kepada orang tua dalam hal apapun. Bukan hanya ketika susah namun dalam keadaan senang pun saya masih selalu merepotkan orang tua. Begitupun teman-teman semua para mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini, saya yakin belum bisa lepas 100% dari bantuan orang tua.

Orang tua kita adalah figur sental pemimpin yang pertama kali kita kenal dan yang mempengaruhi gaya kepemimpinan kita selanjutnya.


Ketika beranjak dewasa, saat kita berada di bangku sekolah, mulailah kita mengenal figur pemimpin lain, salah satunya Guru kita. Pasti teman-teman semua akan selalu mengenang salah seorang Guru SD, Guru SMP dan SMA yang dianggap guru terbaik karena mereka sangat sayang dengan kita seperti halnya orang tua kita menyayangi kita.

Mungkin ada juga diantara teman-teman semua, yang mulai sejak TK, SD. SMP, atau SMA telah menjadi pemimpin, contohnya menjadi ketua kelas, ketua regu pramuka, pemimpin upacara, atau pemimpin organisasi di tingkat sekolah seperti OSIS, Pramuka, PMR, Paskibra dan unit kegiatan lain yang berada di lingkup sekolah.

Saya sejak SD pernah jadi ketua kelas, begitupun saat SMP dan SMA pernah menjadi pemimpin upacara dan ketua regu yang juga pasti dialami oleh teman-teman semua peserta kegiatan LKMM ini.

Hal tersebut menjadi cikal bakal pembentuk karakter kepemimpinan saat berada di bangku kuliah. Siswa yang aktif saat SD, SMP atau SMA pasti akan menjadi aktifis juga saat kuliah. Namun ada juga yang saat sekolah tidak menjadi apa-apa tapi saat kuliah menjadi aktifis yang luar biasa.

Saat saya SMA, saya hanya aktif di organisasi mesjid sekolah (SMA 1 Tasikmalaya) dan hanya menjadi anggota biasa. Selain itu, di lingkungan kampung, saya aktif di organisasi Mesjid dan diberikan amanah menjadi Bendahara, padahal saat itu saya masih sekolah kelas 2 SMA. Alhamdulilah kepercayaan itu saya emban dengan optimis, saya dan teman-teman pengurus mesjid berupaya untuk selalu mengadakan kegiatan mesjid khususnya kegiatan pemuda mesjid, diantaranya tablig akbar dengan mengundang Ustad terkenal di  daerah Jawa Barat dan Jabotabek. Padahal organisasi mesjid kami sekupnya kecil, namun kami berupaya mengembangkan jaringan dengan mendatangi para tokoh dan masyarakat di kampung kami untuk menjadi penasehat dan pembina organisasi kami.

Saat saya menjadi bendahara, kas organisasi mesjid kami tidak pernah kekurangan uang dan malah setelah kegiatan selalu surplus. Saya, Ketua, Sekum dan anggota mesjid bahu-membahu menjalankan roda organisasi tanpa pamrih dan dengan satu niatan yaitu memajukan syiar islam.

Itu pengalaman menjadi pemimpin saat sekolah ....................................................

Untuk menambah motivasi kita, mari kita lihat video pertama berikut ini “Servant Leadership”  https://www.youtube.com/watch?v=XlTzLd6oXC0

Menginjak bangku kuliah, khususnya saat kuliah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Saya masuk UMY tahun 1998. Meskipun lulus SMA tahun 1997, karena saya waktu itu ingin kuliah di UI namun dua kali UMPTN tidak juga lolos, maka UMY adalah pilihan terbaik, bukan hanya karena biayanya yang murah, namun karena memang UMY punya organisasi yang kuat karena UMY dibawah naungan Muhammadiyah yang saya tahu memiliki manajemen organisasi yang profesional, baik dan bagus.

Organisasi pertama yang saya masuki adalah BEM UMY. Saat itu saya masuk melalui rekrutmen terbuka. Saya melihat pamplet kemudian daftar dan tugas pertama yang saya dapatkan adalah mengurus Ospek Mahasiswa Tahun 1999.

Saat di BEM UMY, saya menjabat sebagai kordinator advokasi dan kesejahteraan mahasiswa yang tugas utama melakukan advokasi terkait segala permasalahan mahasiswa. BEM UMY saat itu berada di masa transisi untuk melakukan Pemilu Raya untuk memilih Presiden dan Senat. Alhamdulilah BEM UMY di era saya (Ketua Fauzi Amin) menjadi satu-satunya BEM UMY yang diterima LPJ pada saat laporan pertanggungjawaban. Kita semua anggota BEM UMY nangis saat itu karena terharu dan bangga. Laporan Keungan yang menjadi patokan kita dalam melaporkan pertanggung jawabkan dibuat dengan sangat rigid, sampai kwitansi untuk beli gorengan dan teh pun kami simpan dan dijadikan lampiran LPJ.

Figur sentral saat itu yang ada di BEM UMY adalah Fauzi Amin (Ketua/HMI/Ekonomi), Farid (Wakil Ketua Sopink/Fisipol), Rahmat Gusti (Fisipol/Senat) dan teman-teman lain dari berbagai fakultas dan berbagai angkatan.

Saya banyak belajar bagaimana membangun target kinerja organisasi, mengenal karakter orang, bagaiman berinteraksi dengan berbagai elemen kampus, belajar bagaimana menjadi pemimpin yang ideal. Saya di BEM UMY selama setahun.

Selain itu, organisai kampus yang saya geluti adalah IMM yang masuk karena diajak oleh teman sekelas saya, meski boleh dikatakan saya menjadi anggota IMM abangan, namun saya merasa banyak hal juga yang saya dapatkan di IMM.

Yang paling seru adalah ketika saya dan teman-teman pemilik motor Vespa membuat UKM Scooter UMY (SCOOMY). Kami waktu itu merekrut dosen (pak sutrisno dan pak endrio) menjadi penasehat kami dan Alhamdulilah ada sekitar 40 orang anggota yang masuk dan Scoomy juga menjadi UKM otomotif pertama di UMY. Saya di Scoomy menjadi sekjen. Tugas pertama saat itu adalah launching Scooomy dan membuat AD ART Scoomy serta melakukan kegiatan touring bulanan ke penjuru tanah air.

Organisasi lain yang saya ikuti di luar kampus adalah organisai paguyuban (KPM Tasikmalaya) dan KPM Jawa Barat. Saya di organisasi tersebut menjadi kordinator bidang dan hingga saat ini selalu ditunjuk menjadi penasehat untuk memberikan masukan kepada teman-teman mahasiswa asal tasikmalaya dan jawa barat. Kegiatan yang dilakukan di KPMT diantaranya, sosialisasi kampus jogja ke sekolah sekolah (SMA) di Tasikmalaya, TRY OUT, seminar nasional, audensi dengan bupati dan DPRD, bakti sosial dll.

Itu sedikit cerita saat menjadi pemimpin di organisasi mahasiswa .....................
Untuk menambah motivasi kita, mari kita lihat video kedua berikut ini :

Saat bekerja di Mahkamah Konstitusi.

Nah ini yang mulai serius.

Bergabung di Mahkamah Konstitusi sejak 2003 dan saya menjadi salah satu pegawai pertama. MK berdiri 13 Agustus 2003 dan saya jadi pegawai MK september 2003.

Saat itu kebetulan bos saya adalah Bapak Ahmad Fadlil Sumadi (alumni UMY) yang menjabat sebagai panitera. Tugas pertama saya waktu itu menjadi staf kepaniteraan yang tugas utamanya membantu jalannya sidang MK. 6 bulan kemudain saya menjadi juru panggil MK. 1 tahun kemudian menjadi sekretaris panitera. 2 tahun kemudain menjadi sekretaris Ketua MK (Pak Jimly). Kemudian menjadi sekretaris hakim konstitusi Hamdan Zoelva dan setelah itu menjadi panitera pengganti hingga saat ini.

Figur yang sangat mempengaruhi saya saat di MK diantaranya adalah :
1.    Bapak Ahmad Fadlil Sumadi (Panitera dan Hakim MK). Karakter beliau, baik, rendah hati, menganggap kita sebagai anak sendiri, tidak ada sekat, selalu memotivasi agar kita tekun bekerja tekun beribadah, dan care terhadap anak buah/staf.
2.    Bapak Jimly (Ketua MK). Perfeksionis, visioner, profesional dan proporsional, selalu merasa tidak puas atas hasil kinerja organisasi dan selalu berusaha mencari tantangan baru.
3.    Bapak Hamdan Zoelva (Ketua MK). Karakter beliau, baik, rendah hati, tidak ada sekat, selalu memotivasi agar kita tekun bekerja dan tekun beribadah, care terhadap anak buah/staf, selalu memberikan nasehat dan motivasi agar teliti dan tekun dalam pekerjaan.

Itu pengalaman saat bekerja di Mahkamah Konstiusi ............................................
Mari Kita Lihat Video yang ketiga yang berjudul “The Power of Union”

Sebagai penutup, tips untuk teman-teman mahasiswa : jadilah pemimpin yang Jujur, baik, rendah hati, care dengan partner/anak buah, konsisten, berani dan berintegritas.

Figur pemimpin yang wajib dijadikan panutan : Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad adalah pemimpin yang paling berpengaruh dalam sejarah manusia.

Mari kita lihat video berikut ini > https://www.youtube.com/watch?v=cKgJnQh-QRs   
*****



[1] Disampaikan dalam acara Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa (LKMM) 2016- BEM FP UMY, tanggal 26 November 2016 di Kampus UMY, Yogyakarta.

Tidak ada komentar: