Nissan

https://www.nissan.co.id/ucl-jagonulis.html

Selasa, 10 Januari 2017

Curhat hanya kepada Allah


Curhat hanya kepada Allah 


 Oleh Nouman Ali Khan

Kita akan mengambil hikmah dari kisah Nabi Yakub as yang tertulis dalam Al Quran, saat itu nabi Yakub as sedang berbincang dengan anaknya yang sangat kesal melihat keadaan nabi Yakub yang terus dilingkupi dengan kesedihan oleh karena ketiadaan nabi Yusuf as.

Anaknya tersebut berbicara kepada nabi Yakub as, ”apakah ayah akan terus bersedih karena kematian Yusuf dan akan mengingat Yusuf sampai wafat?, bisakah ayah melupakannya?“

Kemudian nabi Yakub as merespon pernyataan dari anaknya tersebut dan mengatakan “sesungguhnya aku hanya mengadukan kesusahan dan duka citaku kepada Allah”

Ini adalah kalimat yang sangat dalam, kita semua pasti pernah merasakan kesedihan, kita semua punya masalah dan sering curhat terkait masalah tersebut kepada teman kita, dan akan terasa sangat membantu apabila kita menceritakan masalah kita kepada orang bijak yang kita percaya.

Terkadang kita curhat tentang masalah kita kepada orang tua, teman dekat, guru atau ulama atau ada beberapa yang juga curhat melalui email kepada saya dan menceritakan tentang permasalahnnya, atau ketika saya sedang menjadi pembicara, banyak juga yang menceritakan berbagai permasalahnnya.
Surat Yusuf ayat 86 :
قَالَ إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّهِ وَأَعْلَمُ مِنَ اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ



Ya'qub menjawab: "Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya".

Dalam Surat Yusuf ayat 86 tersebut, terdapat kebenaran yang sangat mendalam yang diungkapkan oleh nabi Yakub as, benar bahwa apabila kita curhat dengan orang lain maka hal tersebut akan membuat hati kita nyaman, namun orang yang dicurhati tetap tidak dapat memahami sepenuhnya rasa sakit tersebut dan begitupun sebaliknya.

Rasa sedih atau sakit yang dirasakan, hanya bisa dirasakan oleh diri kita. Meskipun kita seringkali membandingkan permasalahan tersebut dengan permasalahan orang lain, namun tiap permasalahan dan situasi yang dialami oleh masing-masing orang adalah unik dan berbeda antara satu dengan yang lain dan satu-satunya yang benar-benar bisa memahami  kesulitan yang kita hadapi hanyalah Allah.

Kata “innama” dalam ayat tersebut sangat memberikan arti lebih dan penting, karena satu-satunya yang bisa memahami situasi kita dan bersimpati dengan permasalahan kita, dan tidak mungkin bisa dilakukan oleh orang lain bahkan oleh teman baik kita, yang bisa seperti Allah.

Dalam surat tersebut Nabi Yakub menyampaikan, “aku mengetahui langsung dari Allah apa yang kamu tidak ketahui, dan aku mengetahui bahwa Allah memahamiku lebih dari orang lain”

Ini adalah hal yang paling fundamental terkait dengan keyakinan kepada Allah, keyakinan bahwa Allah lebih memahami kita dibandingkan dengan orang lain, memahami bahwa Allah lebih bersimpati dengan kita dibandingkan dengan orang lain, maka sudah seharusnyalah segala curhatan kita seharusnya ditujukan kepada Allah saja.

Pada saat curhat, kita dibolehkan untuk menangis, sebagian orang terkadang sangat tidak peka dan tidak sensitif dengan apa yang kita rasakan  dan mengatakan “jangan menangis, seharusnya kamu bersabar”, ya kita memang harus bersabar, tapi kita juga manusia biasa yang bisa menangis dan tidak masalah apabila kita menangis, nabi Yakub saja menangis dan bersedih selama bertahun-tahun karena kehilangan nabi Yusuf dan rasa sedih tersebut tidak bisa hilang, dan ketika anaknya nabi Yakub yang lain bertanya kenapa terus bersedih, nabi Yakub berucap “bahwa dia bersedih dan menangis kepada Allah, mengapa kamu merasa terganggu?, ini adalah antara aku dan Allah, Allah tidak menghiraukan perasaan sedih itu”.

Tidak masalah kita bersedih dan menangis, itu memang kita perlukan dan Allah tidak akan merendahkan kita apabila kita menangis. Allah tidak menciptakan robot, Allah mencipatakan manusia yang berperasaan dan ini dirasakan pula oleh nabi Yakub yang diceritakan oleh Allah dalam Al Quran.

Lalu mengapa kita melarang orang lain untuk bersedih dan menangis?

Kita janga melarang orang lain bersedih dan menangis, karena ini adalah sesuatu yang diberikan oleh Allah untuk kita sehingga kita bisa berkeluh kesah atau curhat kepada Allah dan Allah tidak mempermasalahkan apabila kita menangis kepada Nya.

Allah menerima segala keluh kesah kita dan mengetahi masalah kita.

Subhanallah.

Segala curhat kita yang kita sampaikan kepada Allah akan membuat kita sangat lega melebihi siapapun.

Semoga Allah memberikan rasa lapang pada saat kita sedang bersedih dan membuat untuk tidak menekan orang lain pada saat orang lain tertimpa kesedihan.        

Mohon disebarkan apabila kajian singkat ini bermanfaat, supaya pahala kebaikan amal jariyah mengalir kepada kita semua.


***
  
  




Tidak ada komentar: