Nissan

https://www.nissan.co.id/ucl-jagonulis.html

Jumat, 16 September 2016

KISAH TENTANG ROBERT DAVILA





Kisah ini diawali dengan kehadiran Ustad Nouman Ali Khan yang mengisi khutbah di salah satu kota di Amerika Serikat yaitu Fort Worth. 

Waktu itu tema khutbah Ustad Nouman adalah tentang Doa. Setelah selesai khutbah, Ustad Nouman kemudian di datangi oleh seorang pemuda yang berasal dari Mesir dan menyampaikan pesan kepada Ustad Nouman “bahwa Allah telah mengabulkan Doa dia hari ini”.

Ustad Nouman kemudian bertanya, “apa permintaan kamu pada Allah?”, pemuda tersebut bilang “Doa saya adalah Ustad Nouman Ali Khan harus bertemu Robert Davila”
“Apakah kamu Robert Davila? Ustad Nouman bertanya kembali kepada Pemuda tersebut dan pemuda tersebut menjawab “bukan, saya bukan Robert Davila, Robert Davila adalah teman baik saya tapi saya yakin Allah mengabulkan doa saya”.
Kemudian Ustad Nouman menyampaikan kepada pemuda mesir tersebut bahwa ia ingin bertemu Robert Davila.

            Robert Davila adalah seorang pemuda yang tinggal di daerah pedesaan yang jaraknya sekitar 40 menit dari kota Fort Worth, dan dia terkena semacam kelainan genetik yang menyebabkan kelumpuhan dari mulai leher dan seluruh anggota tubuh sehingga dia harus dirawat di rumah sakit orang tua atau panti jompo selama hampir 10 tahun.

Keluarga Robert Davila memberikan komputer yang mempunyai perintah suara (voice command) sehingga dia dapat memberikan perintah suara kepada komputer tersebut dan dia dapat dengan mudah terkoneksi dengan internet khususnya google dan dapat melakukan browsing atau pencarian informasi dengan mudah.

Robert Davila berasal dari keluarga kristen yang taat, dan setiap minggu dia di datangi oleh pastor dan mendoakan Robert Davila.

Di dalam kamarnya ada juga teman baik Robert Davila yang juga menderita kelumpuhan dan saat itu sedang membutuhkan donor hati dan mereka berdua sering berdiskusi tentang Tuhan. Hingga suatu saat teman baiknya tersebut harus pergi karena harus melakukan operasi untuk mengganti hatinya, namun sayang pasca operasi, teman baiknya meninggal dunia.

Pasca meninggal temannya tersebut, saudara perempuannya kemudian memberikan lambang salib dengan patung kristus miliknya teman baiknya tersebut kepada Robert Davila dengan tujuan untuk mengenang temannya, dan oleh Robert lambang salib tersebut disimpan oleh Robert di samping tempat tidurnya.

Kehidupan Robert Davila di panti jompo tersebut cukup baik, layak dan menyenangkan.

Hingga suatu saat ketika dia tertidur, dia (Robert Davila) bermimpi bertemu dengan seorang lelaki, dan lelaki dalam mimpi tersebut menyebut dirinya dengan nama Muhammad. Lelaki tersebut berkata “bahwa Tuhan tidak mengirimkan seorang pembawa pesan yang kemudian mereka menyembah pembawa pesan tersebut. Tuhan mengirimkan seorang pembawa pesan supaya kamu dapat menyembah Tuhan dan Yesus hanya seorang lelaki dan dia berjalan di pasar dan makan makanan”. Setelah itu Robert terbangun.

Dari mimpi tersebut, yang dingat oleh Robert Davila hanya ada lelaki yang bernama Muhammad, dan Muhammad berkata bahwa pembawa pesan dari Tuhan datang supaya kita manusia dapat menyembah Tuhan.

Setelah itu, Robert Davila mulai melakukan pencarian dengan google. Hal pertama yang dia cari adalah Muhammad. Kemudian dia menemukan Islam. Kemudian dia ber syahadat. Setelah bersyahadat, dia ingin mempelajari Al Quran. Kemudian dia melakukan chatting dengan orang lain di internet dan meminta untuk belajar membaca Al Quran. Dia juga chatting dengan salah seorang temannya orang Mesir di dunia maya dengan menggunaka skype untuk belajar bahasa arab dan belajar membaca Al Quran.

Robert Davila akhirnya dapat menghapal 10 surat Al Quran. Selain itu, Robert juga mulai berusaha mencari tahu dan belajar tentang Nabi Muhammad dan juga ingin memahami Al Quran.

Dia kemudian kembali mencari di google tentang bagaimana memahami Al Quran, hingga akhiranya dia menemukan video Ustad Nouman Ali Khan dan akhirnya melihat semua video Ustad Nouman Ali Khan.

Di dalam rumah sakit tersebut, ada pemuda asal mesir yang biasa melakukan pekerjaan service atau perbaikan. Pemuda mesir ini punya kisah yang menarik dalam hal ini dia sebenarnya telah kehilangan dasar kepercayaannya, dia bukan seorang taat beragama Islam, dia sudah jarang shalat jumat karena jaraknya yang jauh, dan kemudian dia mulai pergi ke gereja dengan tujuan hanya ingin mendekatkan diri kepada Allah.

Hingga suatu hari ketika pemuda mesir ini melintas ke kamar Robert Davila, dia mendengar lantunan suara Al Quran, wal'ashri. Innal-insaana lafii khusrin. Illal-ladziina aamanuu wa'amilush shaalihaati watawaashau bil-haqqi watashau bish-shabri”.

Kemudian pemuda mesir ini mendatangi Robert dan bertanya, “Robert, apa yang kamu dengarkan?”, kemudian Robert menjawab, “bukan itu suara saya”, kemudian pemuda mesir itu bertanya kembali, “apakah kamu muslim?”, Robert menjawab “ya saya telah menjadi muslim”.

Pemuda mesir tersebut akhirnya sangat terkejut, bagaimana mungkin Allah membimbing seseorang yang lumpuh total dan berada di tengah-tengah kota gereja di Amerika Serikat, yang sedang berada di tempat tidur, dimana disamping tempat tidurnya ada ada lambang salib dan orang tersebut (Robert Davila) mengatakan “saya ingin datang kembali kepada Allah”.

Robert Davila menceritakan kepada pemuda mesir tersebut tentang teman muslim yang dia temukan secara online yang bernama Nouman Ali Khan. Kemudian pemuda mesir itu mulai melihat video Nouman Ali Khan dan Robert berkata “semoga suatu saat saya bisa bertemu dengan Nouman Ali Khan”, dan pemuda mesir itu berkata “baiklah, saya akan mendoakan agar Kamu (robert) bisa bertemu Nouman”.

Akhirnya setelah lima tahun, pemuda mesir tersebut datang ke mesjid di Fourt Worth yang pada saat bersamaan Ustad Nouman Ali Khan juga menyampaikan khutbah jumat di mesjid tersebut dan ketika bertemu dengan Ustad Nouman, pemuda mesir tersebut berkata “saya rasa Allah mengabulkan doa saya dan doa teman saya Robert Davila”.

Setelah pertemuan itu, kemudian Ustad Nouman Ali Khan dan bebarapa temannya berkunjung menemui Robert Davila di Rumah Sakit/Panti Jompo dengan ditemani pemuda mesir tersebut.
Ustad Nouman akhirnya bertemu dan bertatap muka dengan Robert Davila serta berdiskusi banyak hal dengan Robert.

Pada saat Ustad Nouman datang ke panti jompo tersebut, beberapa perawat disana sangat terkejut melihat kedatangan Ustad Nouman, dan bertanya “mengapa Ustad Nouman mau bertemu Robert”, dan Ustad Nouman menyampaikan bahwa Robert adalah inspirasi dia. Kemudian ketika Ustad Nouman bertemu Robert, Robert sangat terkejut dan kemudian Ustad Nouman meminta Robert untuk membacakan Al Quran yang Robert hapal, Robert membaca surat al ashr dan saat Robert membaca surat tersebut semua yang ada di ruangan tersebut menangis dan menetaskan air mata.

Ketika seseorang telah kembali kepada Allah, jangan khawatir tentang artinya, bimbingan dan keseimbangan akan datang dari Allah.

Kisah lain tentang Robert adalah ketika dia meminta untuk shalat jumat di mesjid yang jaraknya cukup jauh dari rumah sakit tempat dia dirawat. Oleh karena dia lumpuh, maka mobil yang membawa Robert adalah mobil biasa dan bukan mobil khusus sehingga ketika dalam perjalanan ke mesjid tersebut, Robert banyak mengalami kesakitan karena guncangan, sehingga setelah pulang dari shalat jumat tersebut, Robert tidak dapat duduk di kursi khususnya dan harus berbaring di tempat tidur selama 6 bulan untuk recovery badannya.

Pada saat Ustad Nouman bertemu Robert, saat itu Robert sedang di tempat tidur dan sedang mengalami perawatan pasca ikut shalat jumat di mesjid.

Robert kemudian menyampaikan kepada Ustad Nouman tentang makna shalat jumat, “saya tidak pernah merasakan ketenangan sepanjang hidup saya sampai ketika saya berada di dalam Mesjid, dan saya akan pergi kembali untuk shalat jumat ke mesjid karena saya merasakan ketenangan ketika berada dalam mesjid” .

Robert Davila, hamba Allah yang bukan siapa-siapa dan hanya bisa mengontrol mulut dan matanya saja, dan dia berkata “saya hanya dapat menemukan kedamaian ketika berada di dalam mesjid”.

Jika Allah dapat membimbing Robert Davila, maka Allah pasti dapat membimbing semua orang.

Robert Davila juga pernah mengatakan “terkadang saya bertanya kepada Allah mengapa menempatkan saya di posisi sekarang”, dan kemudian Robert menjawab sendiri “apakak aku bercanda, Allah justru telah memberikan banyak hal, saya sangat berterima kasih atas apa yang diberikan Allah kepada saya,  dan jika posisi ini pada akhirnya membawa saya kepada agama Islam, bagi saya semua ini adalah sungguh sangat bernilai setimpal”.

Ini berbeda dengan apa yang kita sebagai muslim, yang pada saat kita dicoba dengan sedikit cobaan kesehatan, maka langsung bertanya “mengapa Allah melakukan cobaan ini kepada saya?”, sementara Robert Davila, diwajahnya terpancar cahaya kepuasaan, ketenangan, dan kesenangan.

“Bimbingan dari Allah ada disekitar kita, kita tidak perlu khawatir tentang tidak adanya bimbingan dari Allah, Allah akan membimbing kita meski kita sedang tidur dan ketika kita berdoa kepada Allah. Kita jangan skeptis terhadap bimbingan Allah, tugas kita hanya berbicara dan meminta kepada Allah dengan tulus, Allah nantinya akan membimbing kita dan Allah akan memberikan segalanya untuk kita”.

  


   


   

 



Tidak ada komentar: