Kampus IIUM Gombak, KL, Malaysia. |
Terlampir opini yang dimuat di Antara KL pada tanggal 19 April 2018 >> https://kl.antaranews.com/berita/3630/belajar-ke-malaysia-
BELAJAR KE MALAYSIA?
Oleh
Hani Adhani[1]
Salah
satu program unggulan yang dibuat oleh PPI Dunia yang bekerjasama dengan PPI
diseluruh dunia adalah program Bantu Guru Melihat Dunia. Salah satu negara yang
menjadi destinasi bagi para guru yang nantinya akan mengikuti program Guru
Melihat Dunia adalah Malaysia. Mungkin nantinya akan ada beberapa guru yang
lolos seleksi untuk mengikuti program Bantu Guru Melihat Dunia yang
bertanya-tanya “Mengapa Belajar harus ke
Malaysia?”.
Dalam
kesempatan ini kami dari PPI Malaysia akan mencoba menguraikan beberapa hal
yang bisa membuat mata kita sedikit terbuka dengan Malaysia khususnya terkait
dengan Sistem Pendidikan dan berbagai nilai plus yang dimiliki Malaysia.
Dekade Tahun 70 - 80
Malaysia
sebagai salah satu negara yang bergabung dalam kelompok negara commenwealth (persemakmuran) baru
mendeklarasikan kemerdekaanya pada tanggal 31 Agustus 1957. Meski boleh
dikatakan terlambat mendeklarasikan kemerdekaannnya, namun ada upaya yang
serius yang dilakukan oleh Kerajaan Malaysia untuk mengejar ketertinggalannya.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kerajaan Malaysia adalah dengan fokus
membesarkan pendidikan terlebih dahulu dengan cara menyekolahkan para guru
Malaysia untuk belajar ke Indonesia.
Mungkin
kita pernah mendengar pada periode dekade tahun 70 dan 80-an banyak guru-guru
Indonesia yang diminta mengajar di Malaysia mulai dari giru SD, SMP sampai SMA.
Sementara anak-anak muda yang baru lulus sekolah menengah atas dan guru-guru muda
Malaysia disekolahkan dan kuliah di beberapa universitas di Indonesia. Program
ini dilakukan oleh Malaysia pada periode era tahun 70 dan 80 an. Pemberitaan
Kompas pada tahun 1971 memberitakan bahwa Indonesia memberangkatkan 48 guru
berijazah sarjana untuk mengajar di Malaysia. Pengiriman guru sekolah menengah
ini untuk meningkatkan mutu sekolah menengah di Malaysia yang menggunakan
pengantar bahasa Melayu. Tahun 1968 dikirim 44 guru dan pada 1970 sebanyak 100
guru. Setelah tiga tahun, guru-guru tersebut harus kembali ke Tanah Air karena
kebutuhan guru di Indonesia belum memadai.
Selain
itu, mungkin kita juga banyak mendengar dari para orang tua kita terkait
banyaknya pelajar dari Malaysia di era tahun 80-an yang belajar di IKIP
(sekarang Universitas Negeri) atau terkenal juga dengan istilah sekolah calon
guru. Hal tersebut adalah bagian dari visi dan misi Malaysia untuk mengejar
ketertinggalnnya dimana kebijakan yang dibangun adalah dengan melakukan
percepatan pendidikan khususnya untuk para guru.
Kebijakan Pemerintah Malaysia
Kebijakan
lain yang dilakukan oleh Pemerintah Malaysia khususnya pada era Perdana Menteri
Mahatir Muhammad adalah dengan mengirimkan dan memberikan beasiswa kepada semua
pelajar atau mahasiswa terbaik agar kuliah di luar negeri dan diprioritaskan
adalah dari rumpun melayu. Mahasiswa terbaik tersebut ada yang dikirim ke
Indonesia dan juga beberapa negara Eropa khususnya Inggis. Hasil dari kebijakan
tersebut pada akhirnya dapat dirasakan saat ini. Hampir semua kampus di Malaysia di isi oleh
para doktor dan profesor lulusan UK dan kampus Malaysia hampir semua bertaraf
internasional serta menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa standar metode
belajar sehingga tidak mengherankan apabila banyak mahasiswa dari seluruh dunia
yang belajar di Malaysia
Selain
itu, beberapa faktor dan pertimbangan yang menyebabkan Malaysia menjadi salah
satu tempat favorit untuk kuliah adalah
sebagai berikut :
1.
Bahasa
Inggris.
Bahasa Inggris di Malaysia
menjadi bahasa kedua seteah bahasa Melayu. Anak sekolah di Malaysia sejak sekolah
dasar sudah belajar bahasa Inggris sehingga ketika menginjak bangku kuliah
bahasa Inggris mereka sudah lancar dan fasih. Hal lain yang juga menyebabkan
mereka mudah berbahasa Inggris adalah karena Malaysia adalah negara jajahan Inggris
yang notabene berbahasa Inggris sehingga lidah orang Malaysia sangat familiar
dengan abjad dan lapal bahasa Inggris. Di Malaysia hampir semua orang dapat
berbahasa Inggris karena bahasa Inggris telah menjadi bahasa resmi kedua
setelah bahasa Melayu. Tentunya hal tersebut menjadikan Malaysia memiliki nilai
lebih dibandingkan negara asean lainnya.
2. Sistem Pendidikan yang memudahkan Mahasiswa.
Malaysia termasuk
negara yang memiliki kurikulum pendidikan yang ramah terhadap mahasiswa.
Pengertian ramah adalah mudah dan tidak membuat mahasiswwa stres. Contohnya
setiap mahasiswa, baik S-1, S-2 atau S-3 dapat memilih metode kuliah yang
mereka imginkan, apakah full course work,
course work+thesis research ataupun full research. Jadi bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan untuk
menulis dan membuat riset, mereka bisa
memilih pola kuliah full course work.
Sehingga mahasiswa dapat kuliah menyesuaikan dengan kemampuan yang mereka
miliki.
3.
Infrastruktur
Kampus yang Gemilang
Apabila kita
mengunjungi Malaysia khususnya Kota Kuala Lumpur untuk pertama kali maka pasti
kita akan dikagetkan dengan berbagai infrastruktur yang luar biasa bagus dan
keren. Pasti kita tidak menyangka bahwa infrastruktur Malaysia grade-nya sudah setara dengan negara
maju di Eropa, mulai dari jalan hingga bangunan dan gedung. Belum lagi kampus
atau universitas yang dibangun secara serius sehingga kampus menjadi tempat
yang nyaman dan menggairahkan untuk dikunjungi mahasiswa.
4. Biaya Pendidikan yang Murah.
Malaysia termasuk
negara yang menerapkan pola pendidikan murah khususnya untuk universitas negeri
yang langsung berada dibawah pengelolaan Kerajaan Malaysia. Pihak kerajaan
memberikan semacam subsidi dan bantuan khusus untuk universitas negeri sehingga
hal tersebut dapat menekan biaya kuliah sehingga biaya kuliah di universitas
negeri di Malaysia pasti akan lebih murah dibandingkan dengan negara lainnya,
baik itu untuk S-1, S-2 ataupun S-3..
5.
Transportasi
Publik yang murah dan Terintegrasi.
Sejak era Perdana
Menteri Mahatir Muhammad, visi yang dibangun Malaysia adalah menjadikan Malaysia
negara maju pada tahun 2020 dan untuk mendukung hal tersebut di topang oleh
sarana publik transportasi yang terintegrasi, canggih, mudah dan murah. Penerapan
publik transportasi yang terintegrasi tersebut diterapkan di seluruh wilayah
negara bagian Malaysia. Adanya sistem publik transportasi yang terintegrasi,
canggih, mudah dan murah tersebut menjadikan Malaysia memiliki daya tarik lebih
untuk para pelancong dan juga para mahasiswa asal luar negeri. Mereka tidak
meski pergi ke eropa atau jepang untuk menikmati publik transportasi seperti
kereta api cepat, MRT, LRT dan monorail karena di Malaysia itu semua sudah ada
dan sudah terintegrasi.
6.
Beasiswa
Pemerintah Malaysia.
Malaysia juga termasuk
negara yang sangat gencar memberikan beasiswa kepada mahasiswa asing dari
berbagai negara dan setiap tahun angka penerima beasiswa selalu bertambah dan
dana beasiswa tersebut bukan hanya berasal dari Pemerintah Malaysia namun juga
dari instituis lain yang ada di Malaysia serta dari perusahaan atau BUMN Malaysia.
Hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi para mahasiswa luar negeri
untuk datang ke Malaysia.
7.
Biaya
Hidup yang Murah.
Malaysia termasuk
negara yang sangat konseun terhadap kemajuan ekonomi rakyatnya, sehingga Pemerintah
Malaysia selalu mengupayakan agar harga makanan pokok selalu murah dan
terjangkau. Hal tersebut menyebabkan biaya hidup di Malaysia murah dan hampir
sama dengan biaya hidup di Indonesia. Contohnya Kota Kuala lumpur yang notabene
Kota Megapolitan di Malaysia memiliki tingkat biaya hidup yang sama dengan
Jakarta padahal apabila di lihat dari pendapatan perkapita masyarakat Kuala
Lumpur jauh diatas masyarakat yang tinggal di Jakarta.
8.
Ekosistem
dan Industri Perekonomian Syariah
Hal lain yang juga menjadi daya
tarik tersendiri khususnya bagi mahasiswa Muslim adalah adanya upaya yang
serius dari Pemerintah Malaysia untuk menjadikan Malaysia sebagai pusat
percontohan penerapan ekonomi syariah secara global dan menjadi sebuah
ekosistem serta industri. Hal tersebut menjadi daya tarik bagi negara-negara
lain khususnya yang mayorotas muslim untuk mengirimkan warganya belajar ekonomi
syariah di Malaysia. Oleh karenanya jangan kaget apabila di beberapa kampus di
Malaysia banyak mahasiswa asal timur tengah dan juga afrika yang mayoritas
beragama Islam menimba ilmu ekonomi syariah di Malaysia.
Itulah
beberapa faktor yang menyebabkan Malaysia menjadi daya tarik dan sebagai salah
satu destinasi serta tujuan belajar atau
kuliah bagi mahasiswa asing dari berbagai negara di dunia. Negara Malaysia
telah mengubah haluan pendidikan yang selama ini selalu di dominasi oleh
pendidikan barat sehingga mengalihkan dan menjadikan pendidikan di wilayah
timur menjadi alternatif untuk menimba ilmu dan pengalaman.
Jangan Alergi dengan Malaysia
Semoga
Indonesia yang notabene dulunya adalah guru bagi Malaysia juga dapat kembali
merapatkan barisan, bekerja keras dan bekerja cerdas serta “tidak alergi dan malu” untuk belajar dari Malaysia dan mengejar
ketertinggalan pendidikan dari Malaysia sehingga dalam dataran yang paling
minimal kita dapat menyaingi kualitas pendidikan Malaysia yang hampir semua
kampusnya sudah bertaraf Internasional.
Adanya
program Bantu Guru Melihat Dunia dengan mengirimkan guru-guru Indonesia
terpilih ke Malaysia yang dilakukan oleh PPI Dunia bekerjasama dengan PPI Malaysia
adalah sebagai upaya untuk kembali mengulang sejarah masa lalu yang juga
dilakukan oleh Malaysia di era tahun 70 dan 80 an yang mengirimkan para gurunya
untuk belajar ke Indonesia. Inilah takdir yang mau tidak mau dan suka tidak
suka harus kita hadapi, so jangan
malu dan alergi untuk mengatakan “ayo
kita belajar dari Malaysia”. Insha Allah Pemerintah dan Kerajaan Malaysia
akan sangat welcome menyambut
kedatangan para guru asal Indonesia karena kitapun dulu sangat welcome menerima kedatangan para guru
dari Malaysia.
Tentunya
program ini juga harus menjadi bagian tidak terpisahkan dari program KBRI
Malaysia yang nantinya akan membantu membuka dan memudahkan jalan serta akses
bagi para guru untuk melihat dunia pendidikan Malaysia dengan di back up dan dibantu oleh Pemerintah dan Kerajaan
Malaysia.
*****
[1]
Mahasiswa program doktor ilmu hukum IIUM Malaysia dan Panitera Pengganti
Mahkamah Konstitusi RI. Wakil koordinator Bidang Advokasi dan Hukum PPI
Malaysia dan Pengurus PCIM Malaysia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar