Nissan

https://www.nissan.co.id/ucl-jagonulis.html

Senin, 06 Agustus 2018

Menakar Peran Penting PPI Dunia

Photo bersama PPI Dunia di Moskow

Terlampir opini yang dimuat di website PPI Dunia. Opini dibuat pasca diselenggarakannya Symposium PPI Dunia di Moskow pada bulan Juli 2018. 
Menakar Peran Penting PPI Dunia
Oleh
Hani Adhani *)

Mahasiswa sebagai “agent of change” selalu berupaya untuk membantu dan mengabdikan dirinya agar siap selalu membantu masyarakat, bangsa dan negara. Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) sebagai wadah organisasi mahasiswa asal Indonesia yang sedang belajar di luar negeri menjadi salah satu media bagi mahasiswa Indonesia untuk menyalurlan ide-ide cerdas dan positif dengan tujuan untuk membantu mahasiswa lainnya yang sedang belajar di luar negeri, membantu masyarakat Indonesia yang sedang bekerja di luar negeri dan lebih jauh lagi membantu stake holder pengambil kebijakan negara melalui kegiatan partnership yang postif dan berkesinambungan.

Simposium Internasional PPI Dunia yang diselenggarakan setiap tahun selalu berupaya menyuguhkan berbagai ide dan masukan cerdas untuk bangsa dan negara Indonesia khususnya untuk pemerintah dan pengambil kebijakan di negara Indonesia yang nantinya akan dijadikan rekomendasi yang dapat dilaksanakan dalam dataran yang lebih praktis. Selain itu, dalam acara simposium PPI Dunia ini juga dibahas tentang dinamika organisasi PPI Dunia yang dikemas dalam bentuk kongres yang nantinya akan menghasilkan berbagai output yang dapat digunakan untuk memperbaiki organisasi dan melanjutkan program PPI Dunia yang sudah ada agar dapat digunakan untuk kebaikan warga PPI se Dunia, masyarakat dan juga bangsa serta negara Indonesia.
Momentum Simposium Moskow
Simposium PPI Dunia yang ke 10 yang diselenggarakan di Kota Moskow, Rusia, yang mengambil tema “Kontribusi Pemuda Dalam Strategi Pembanguan Nasional menuju Indonesia Emas 2045” menjadi momentum yang sangat penting untuk membuktikan eksistensinya PPI Dunia kepada masyarakat, bangsa dan negara Indonresia. Para mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam PPI Dunia yang saat ini sedang belajar di luar negeri yang pada saatnya nanti pasti akan kembali ke Indonesia dan mengabdikan ilmunya untuk bangsa dan negara Indonesia memiliki potensi besar untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik lagi dan juga mengharumkan nama Indonesia di mata Dunia Internasional.
Sejak terbentuknya organisasi Mahasiswa Indonesia yang sedang studi di luar negeri (Perhimpunan Pelajar Indonesia) pertama yaitu sejak tahun 1922 di Kota Leiden, Belanda, yang kemudian bernama PPI Belanda, dan kemudian pada tahun 2007 oleh karena adanya keinginan yang besar untuk menyatukan dan mengkoordinir PPI di masing-masing negara untuk berbuat yang lebih untuk bangsa dan negara, maka kemudian di Kota Sydney dibentuklah PPI Dunia yang terbagi menjadi 3 kawasan yaitu Timur Tengah-Afrika, Asia-Oceania dan Amerika-Eropa yang saat ini berjumlah 56 Negara.
Menata Peran PPI Dunia
Fokus utama dari PPI Dunia yang dipimpin oleh seorang Koordinator PPI Dunia dan Dewan Presidium yang merupakan wakil dari tiap kawasan ini adalah agar terlaksananya program kerja dari PPI masing-masing negara yang dapat disinergikan dengan program PPI Dunia agar semua program PPI Negara lebih terstruktur, sistematis dan masif. Tentunya masing-masing PPI Negara memiliki program kerja dalam skala yang kecil, menengah, besar, internal ataupun eksternal.

PPI Dunia sebagaimana diatur dalam AD-ART PPI Dunia memiliki peran untuk mengelaborasi dan mensinergikan semua program yang ada di PPI Negara untuk dijadikan program unggulan yang melibatkan seluruh PPI Negara. Dalam periode kepengurusan PPI Dunia 2017-2018 yang dipimpin oleh Pandu Utama, setidaknya ada banyak program unggulan yang diusung oleh PPI Dunia diantaranya adalah, membuat kajian tentang nuklir dan kajian Papua Barat, menyelenggarakan pagelaran budaya Indonesia di berbagai negara, penyaluran bantuan dana sosial, mengikuti berbagai festival budaya Internasional, membuat berbagai acara webinar dan diksusi secara online melalui PPI TV dan PPI Radio dan banyak program unggulan lainya yang menggambarkan peran dan eksistensi dari PPI Dunia.
Acara simposium Internasional yang ke-10 di Moskow, Rusia ini menjadi momentum bangkitnya para pemuda Indonesia khsusnya mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di luar negeri menuju Indonesia Emas di Tahun 2045. Dengan jumlahnya anggota PPI Dunia yang tergabung dalam PPI Negara yang mencapai hampir 90 ribu orang, maka tentu hal tersebut menjadikan PPI Dunia begitu penting untuk disimak dan dijadikan partner bagi Pemerintah dan para pengambil kebijakan di Negara Indonesia. Ide-ide cerdas para mahasiswa yang ada di 56 negara yang tergabung dalam PPI Dunia ini tentu tidak bisa dianggap sepele, mereka memiliki kekuatan yang luar biasa untuk memberikan sumbangsih yang besar bagi masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Jangan sampai potensi yang besar tersebut kemudian diambil oleh negara lain oleh karena kurangnya perhatian Negara Indonesia kepada para mahasiswa tersebut.
Tentunya acara Simposium  Internasional di Moskow yang diselenggarakan oleh PPI Rusia sejak tanggal 23 Juli s.d. 27 Juli 2018 yang lalu, yang  menghadirkan keynote speaker Kapolri Tito Karnavian dan Wakil Ketua MPR Mahyudin menjadi momentum kebangkitan PPI Dunia untuk kembali merapatkan barisan dan membuktikan kepada masyarakat, bangsa dan negara Indonesia akan manfaat dan sumbangsih dari organisasi PPI Dunia untuk masyarakat, bangsa dan negara Indonesia sehingga peran dan kontribusi mahasiswa yang sedang belajar di luar negeri terlihat nyata guna mewujudkan Indonesia Emas di Tahun 2045.

*****

*) Hani Adhani – Presidium Sidang Kongres PPI Dunia 2018 di Moskow. Anggota Tim AD HOC AD ART PPI Dunia. Wakil Koordinator Bidang Hukum dan Advokasi PPI Malaysia. Mahasiswa Program Doktor Ilmu Hukum IIUM Malaysia. Email : adhanihani@gmail.com. HP:+62812-83150373. Alamat: Asrama Mahasiswa IIUM Gombak, Kuala Lumpur, Malaysia

Tidak ada komentar: